bibir kami terlalu kelu
lidah kami tidak sistematis
mungkin engkau terlalu takut
untuk sekedar duduk di bale-bale kami
takut jika baju mu ksust
dan pantalonmu koyak
Bagimu kami mungkin hanya punggung-punggung
penopang yang kau injak untuk naik
kami datanng ber mil-mil dari gubuk kami
berpanas-panas hanya sekedar untuk mendengarmu berorasi
kami senang karena mungkin kali ini kami
sesekali bisa keluar dari ladang kami
untuk sekedar berlibur dan melihat keramaian
ladang kami, kami tinggalkan,
becak dan motor butut gantungan hidup, kami kesampingkan
siang ini dalam terik matahari kami datang
tanpa kata-kata yang rumit yang biasa kau ucapkan
hanya berharap adanya perubahan nasib kami.
telinga kami memang mendengar, namun tetap tak bisa mencerna
apa bahasa yang kau sampaikan,
terlalu tinggi sepertinya
kami hanya mengerti bahasa BBM terjangkau
dan beras murah serta ongkos angkot yang murah
Diskusi
Belum ada komentar.