Setiap tanggal 17 Agustus kita biasa merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia. Kita merayakan dengan gegap gempita, riuh tawa dan teriakan kemenangan dari setiap perlombaan. ya… kita tinggal menikmati kemerdekaan ini tanpa harus merasakan bagaimana para pejuang dan founding fathers kita memperjuangkannya. Sekali lagi kita tinggal menikmatinya…
Kita tinggal mengisi kemerdekaan ini dengan karya sesuai dengan cita-cita para pejuang kita. Memberikan kontribusi positif sekecil apapun bagi negeri ini. Menjadi generasi yang diharapkan oleh Agama, Bangsa dan Negara.
Namum beda harapan dan cita-cita dengan kenyataan. Kita menyimak, melihat dan merasakan bagaimana kehidupan para remaja dan pemuda saat ini. Maaf mungkin mereka bebas… tapi tidak memberikan kontribusi positif. Simak saja beberapa kejadian yang ada dimedia. Berpakaian ketat, seks bebas, tawuran, keterlibatan pada jaringan dan pengguna narkoba hingga kriminalitas. Mungkin tidak semua, mungkin hanya seper berapa persen dari jumlah generasi muda ini. Namun tetap, itu bukan harapan dari para pendiri negeri ini.
Indeks pembangunan manusia kita masih rendah, ekonomi kita kita masih terpuruh, politik kita masih carut marut, jerat korupsi kian menggurita dan paling parah kita masih mendengar adanya keinginan untuk memisahkan diri dari negeri ini, negeri yang telah susah payah di merdekakan. Negeri yang dengan waktu dan zaman, tenaga dan fikiran serta darah dan nyawa telah dikorbankan.
Pekerjaan kita masih banyak… Ayo “Bangkitlah negeri ku harapan itu masih ada”.
MERDEKAAAAA!!!
mas mas.. founding fathers apa ya? wheehehe