Pagi itu saya terbangun dan beranjak untuk shalat subuh. Masjid tidak jauh dari rumah saya. Udara masih dingin seiring kabut yang masih menyelimuti hari. Rumah-rumah hanya terlihat jelas pada jarang yang cukup dekat saja. Dingin dan sepi.
Seorang bapak tua dengan pikulan yang sarat dengan buah bawaannya, melangkah berat menyusuri pinggiran jalan. Ah ternyata saya masih beruntuk dan bersyukur. Masih banyak ternyata orang yang lebih merasakan susah dan harus bekerja keras untuk memperoleh uang. Dan sementara saya? Saya masih bisa melenggangkan kaki disela-sela kesibukan mengajar.
bersyukur adalah kunci kebahagiaan…tfs…